Thursday, November 18, 2010

KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (Ir. Yudhi PH / POLBAN)

PENDAHULUAN

I. Pengertian Terhadap Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja adalah merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya yang bersasaran di segala tempat dan segenap kegiatan ekonomi. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang pekerja bagaimana dapat melindungi dirinya dan menciptakan situasi tempat kerja yang aman selamat.
Keselamatan kerja menngkatkan produksi dan produktifitas. Produktifitas adalah perbandingan hasil kerja dan upaya yang digunakannya agar dapat membantu peningkatan produksi atas dasar menjamin perlindungan keselamatan dan keamanan kerja, jelas bahwa keselamatan kerja adalah satu segi aspek penting dari perlindungan tenaga kerja, dalam hubungan ini berkaitan dengan bahaya da resiko kerja.
Hal-hal yang mempengaruhi dan dapat menciptakan hasil kerja bagi keselamatan kerja antara lain :
1. Tingkat keselamatan kerja yang tinggi dapat dikuranginya kecelakaan yang mungkin terjadi ditekan sekecil-kecilnya.
2. Tingkat keselamatan kerja yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja yang lebih akurat.
3. Tingkat keselamatan kerja yang tinggi menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja.
4. Praktek keselamatan kerja tidak bisa dipisah-pisahkan dari keterampilan, keduanya mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja.
5. Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenagaan kerja.

II. Ketentuan-ketentuan Peraturan Kesehatan Kerja Di Bidang Instalasi Listrik

Keselamatan Kerja :

Keselamatan kerja adalah sarana utaam untuk pencegahan kecelakaan , cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja. Kecelakaan selain menjadi sebab hanbatan-hambatan langsung juga merupakan kerugian-kerugian secara tidak langsung yakni kerusakan mesin atau alat kerjanya.

Adapun tujuan dari keselamatan kerja itu berguna untuk:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamtannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan Produksi dan Produktifitas nasional.
2. Menjamin keselamatan kerja orang lain yang berada di tempat kerja
3. Sumber produksi dijaga, dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien

Kerugian-kerugian yang disebabkan kecelakaan akibat kerja :
1. Kerusakan
2. Kekacauan organisasi
3. Keluhan dan kesedihan
4. Kelainan dan cacat
5. Kematian

Pencegahan
Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan
1. Peraturan Perundangan yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi kerja pada umunya, perencanaan konstruksi, perawatan, pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan
2. Standarisasi yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau hak resmi mengenai misalnya : konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenis-jenis peralatan kerja
3. Pengawasan yaitu : Pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang diwajibkan
4. Pendidikan yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kemajuan teknik.
5. Latihan-latihan yaitu : Latihan kerja peningkatan keterampilan atau praktek kerja khusunya tenaga kerja baru dalam keselamatan kerja.
6. Asuransi yaitu insentif pada setiap orang tenaga kerja untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan.
7. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan.

Perundang-undangan dalam Keselamatan Kerja

Melihat sasarannya terdapat dua kelompok perundang-undangan dalam keselamatan kerja yaitu sbb :
1. Kelompok perundang-undangan yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja. Kelompok ini terdiri dari undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan peraturan-peraturan lain yang diturunkan atau dapat dikaitkan dengannya, selain itu keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan terdapat dalam undang-undang lain, seperti misalnya indang-undang kerja (1981-1951)
2. Kelompok perundang-undangan yang bersasaran pemberian kompensasi terhadap kecelakaan yang sudah terjadi. Kelompok ini terdiri dari undang-undang kecelakaan (1947-1957) dan peraturan-peraturan yang diturunkannya.

Istilah yang dipakai dalam Undang-Undang Keselamatan Kerja

- Tempat kerja ialah tempat tenaga kerja yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan sdesuatu usaha.
- Pengusaha ialah orang yang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri dan untuk itu menggunakan tempat kerja.
- Direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan undanagn-undangan keselamatan kerja.
- Pegawai Pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker.
- Ahli keselamatan kerja ialah tenaga teknisi berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh menaker untuk mengawasi ditaatinya undang-undang keselamatan kerja (ayat 6)

Syarat-syarat Keselamatan Kerja Diatur Dalam Pasal 3 Dan 4 Undang-Undang Keselamatan Kerja

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk
- mencegah dan mengurangi kecelakaan
- mencegah terkena aliran listrik
- memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
- memberi alat perlindungan dan pakaian kerja
- memelihara kesehatan dan ketertiban

Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja. Kecelakaan Yang Terjadi Harus Dilaporkan Dengan Mengikuti Ketentuan-ketentuan Sebagai Berikut :
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat yang pada pejabat yang ditunjuk oleh menaker (Pasal 11 ayat 1)
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat 1 diatur dengan peraturan perundangan

Mengenai Pembinaan Diatur Oleh Undang-Undang No. 1 tahun 1970 Hal-hal sebagai berikut:
1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang timbul dalam tempat kerja
b. Semua pengamanan dan alat-alat pelindung diri yang diharuskan dalam tempat kerjanya
c. Alat-alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya

2. Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut di atas

3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan

4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalaninya (pasal 9)

Adapun Kewajiban Pengurus Diatur Dalam Pasal 14 Yang Menyatakan Bahwa Pengurus Diwajibkan :
1. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya semua syarat kesker yang diwajibka, sehelai undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
2. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua kesker yang diwajibkan dan dari semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli kesker.
3. Menyediakan secara Cuma-Cuma semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk yang ditentukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

Dengan diundangkannya undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang kesker, maka segala undang-undang dalam kesker yang telah ada sebelumnya perlu digarap transformasinya menjadi Peraturan Pelaksana, di samping perlunya peraturan pelaksanaan lain yang dikembangkan kemudian.

III. Prinsip-prinsip Dasar Instalasi Listrik

Prinsip-prinsip dasar sangat diperlukan pada kegiatan yang berhubungan dengan profesi kita yaitu : merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik.

Adapun prinsip dasar tersebut adalah :

1. Keamanan : Ditunjukkan untuk keselamatan manusia, ternak, peralatan dan aharta benda. Oemeriksaan dan inspeksi dari instalasi sebelum digunakan / disambung, Dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda/kode untuk keamanan dalam pekerjaan selanjutnya
2. Keandalan : Keandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas-batas normal. Termasuk dari kesederhanaan suatu sistem, misalnya mudah dimengerti dan dioperasikan dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat untuk selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatan-peralatan listrik
3. Kemudahan : Semua peralatan, termasuk pengawasan akan diatur menurut operasinya pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan serta mudah dalam menghubungkannya. Perincian-perinciannya tercantum dalam tabel atau sejenisnya, untuk menghindari dari kebingungan.
4. Ketersediaan : Pemberian daya yang kontinyu untuk para konsumen adalah sangat penting. Sumber daya cadangan diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagian dari beban. Keluasan dari sistem instalasi listrik yaitu : Sistem instalasi listrik tersebut dapatr diadakan perubahan jika diperlukan, diperbaharui dan perluasan keperluan-keperluan di masa mendatang.
5. Pengaruh dari lingkungan : Pengaruh dari macam-macam hal misalnya sebagai contoh : polusi, kebisingan dan lain sebagainya. Termasuk juga dalam masalah kemudahan.
6. Ekonomi : Instalasi listrik sejak dari perancangan, pelaksanaan pemasangan sampai pada pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasi.

IV. Bahaya Yang Ditimbulkan Oleh Listrik Beserta Pencegahannya

Sedikit orang yang menyadari bahwa listrik dengan tegangan rendah dapat menyebabkan luka dan kematian. Hanay dengan tegangan sebesar kurang dari sama dengan 50 V sudah berbahaya. Ada 3 faktor yang mempengaruhi tahanan tubuh manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh aliran listrik antara lain. :
1. besarnya luas permukaan yang menyentuh benda berarus listrik
2. keadaan badan manusianya sendiri
3. hubungan dengan tanah.

Setiap orang perlu memahami dengan benar faktor-faktor yang menimbulkan kejutan aliran listrik, yaitu arus listrik tegangan dan tahanan.

RUMUS

A = arus = ampere
V = tegangan = volt
R = Tahanan = Ohm

Bila tegangan konstan maka arus pada ujung aliran akan mempuinyai tahanan yang bermacam-macam. Semakin rendah tahanannya semakin tinggi amperenya.

Banyak orang yang tidak memahami bahwa tegangan rendah dapat emmatikan. Pekerja biasa dapat menyentuh tegangan 110 volt, berkali-kali karena dia belum terluka dengan sentuhan seperti itu, maka hal tersebut disimpulkan tidak berbahaya. Parahnya suatu shock tidak hanya ditentukan oleh tegangannya saja tetapi tergantung pada beberapa faktor, yaitu :

1. Kuantitas arus yang mengalir ke tubuh
2. Garis edar arus yang mengalir ke tubuh
3. Lamanya tubuh berhubungan dengan aliran

REAKSI TUBUH TERHADAP SENTUHAN ALIRAN LISTRIK

• Tubuh adalah konduktor listrik dan kita dapat menerapkan hukum Ohm
Banyaknya arus yang mengalir ke tubuh adalah

RUMUS




Bahaya ini adalah orang tersebut dapat terluka karena meloncat atau jatuh dari ketinggian atau jatuh ke mesin yang sedang berjalan, lalu lintas dan sebagainya atau mungkin dia akan melemparkan benda yang sedang dipegangnya. Beberapa faktor yang menyebabkan alat dalam keadaan tidak aman :

• Isolasi yang rusak
• Robek, terbakar atau basah
• Perawatan yang kurang memadai
• Bagian-bagian tenaga tidak berhubungan dengan tanah secara baik
• Peralatan tidak dihubungkan secara rapat dengan tanah (grounding system tidak baik)

Pencegahan

• Berilah tanda peringatan yang jelas pada tempat-tempat yang ada arus listrik dengan tegangan yang membahayakan
• Pakailah alat pelindung misalnya dengan memakai sarung tangan karet
• Selalu memakai pakaian yang kering
• Biasakan memakai sepatu dari bahan yang tidak menghantarkan listrik misalnya karet
• Jangan memegang alat listrik bila tangan dalam keadaan basah
• Bila terjadi kejadian di mana seseorang terkena arus listrik, matikan arus listrik dari pusatnya tariklah orang tersebut untuk dilepas (melepaskan arus listrik)


V. sistem Pengaman Terhadap Manusia Pada Pekerjaan Instalasi Listrik

1. Perlengkapan Perlindungan Diri

Cara pencegahan kecelakaan yang terbaik adalah peniadaan bahaya seperti pengaman mesin atau peralatan lainnya. Namun hal tersebut tidak mungkin, perlu diberikan perlindungan diri kepada tenaga kerja dalam bentuk masker, kacamata, sepatu dan alat proteksi lainnya.

Perkembangan sejarah alat perlindungan diri sejalan dengan penggunaan pagar pengaman. Pada masa silam dahulu, ketika teknologi mulai berkembang, desain alat-alat proteksi diri sama sekali tidak memadai, atau tenaga kerja tidak memakainya sekali oleh karena mereka lebih senang tanpa perlindungan dengan akibat mungkin terjadinya kecelakaan pada kepala, mata, kaki dan lain-lain.
Adapun alat perlindungan diri adalah sebagai berikut:
- kacamata
- sepatu pengaman
- sarung tangan
- topi pengaman
- perlindungan telinga

2. Prosedur Lockout/tagout

Lockout : apabila kita akan memblokir/mematikan sumber listrik utama ke mesin/peralatan maka kita harus mengunci panel pengaman tersebut (pengaman/sakelar dalam keadaan off)

Tagout : Kartu untuk memberi peringatan kepadapekerja yang lain untuk tidak mengendapkan pengaman/mesin/peralatan tersebut. Adapun peringatan tersebut dapat berupa :
- Jangan dihidupkan
- Jangan dibuka
- Jangan dioperasikan

Sebelum anda melakukan prosedur lockout/tagout pastikan bahwa anda dalam keadaan aman. Pakaian kerja dan peralatan-peralatan perlengkapan diri sudah dipakai/dipergunakan.

Prosedur lockout/tagout tersebut dilakukan apabila anda akan :
- Merawat
- Memperbaiki
- Inspeksi

Adapun prosedur lockout/tagout tersebut adalah :

1. siapkan peralatan penunjang untuk melakukan pekerjaan tersebut
2. Matikan mesin/peralatan listrik panel
3. lepas sumber listrik yang masuk ke peralatan/mesin/panel
4. Kunci sakelar/pengaman/utama/mesin.
5. Yakinkan bahwa sumber tegangan sudah dalam keadaan mati, dengan mengetest/meng-on-kan mesin tersebut
6. Beri tagout/kartu peringatan di panel utama/mesin bahwa panel/mesin tersebut jangan dijalankan.
Tagout berisikan :
- Peringatan
- Nama/no telepon yang bekerja
- Departemen/perusahaan
- Nama mesin dan problemnya
- Kapan mulai bekerja
- Kapan selesai bekerja
7. Lakukan prosedur maintenance & repair dengan baik

3. Mengetahui Rambu-rambu / Symbool Keselamatan Kerja

Rambu-rambu/tanda-tanda keselamatan kerja/decals adalah suatu tanda yang memberikan informasi tentang : perintah, larangan, bahaya, petunjuk yang sering digunakan di tempat kerja.
Bahan untuk safety symbols (simbol keselamatan kerja)
Safety symbols bahannya terbuat dari :
- Alumunium
- Tembaga
- Pita/tape
- Vinyl

Pekerja dituntut untuk dapat mengetahui dan mengenal symbol safety dan menempatkannya di suatu tempat pada area kerja, sesuai dengan tingkat resiko/bahaya yang ada. Penempatannya harus jelas kelihatan, suapaya orang lain dengan cepat dan mudah melihat dan membacanya.

Adapun rambu-rambu tersebut adalah :
- Rambu larangan
- Rambu perintah
- Rambu peringatan bahaya
- Rambu pemadam kebakaran
- Rambu bahaya peledakan
- Rambu-rambu bahaya bahan kimia
- Rambu-rambu konstruksi bangunan
- Rambu-rambu P3K
- Rambu-rambu lalu lintas

VI. Sistem Pengamanan manusia & Peralatan Listrik Dari Bahaya Tegangan Sentuh

1. Pengamanan Terhadap Bahaya tegangan Sentuh Langsung
Tegangan sentuh langsung adalah sentuhnya langsung pada bagian penghantar yang aktif dalam perlengkapan/ peralatan listrik. Sedangkan peralatan/perlengkapan bagian instalasi listrik adalah penghantar dari rangkaian listriknya yang dalam keadaan normal selalu bertegangan dan berarus.

Untuk mencegah agar tidak terjadi bahaya terhadap tegangan sentuh langsung dapat dilakukan tindakan sebagai berikut ini :
a. Mengisolasikan bagian yang bertegangan
b. Mengupayakan agar pada bagian yang bertegangan tidak dapat tersentuh secara langsung
c. Bagian yang bertentangan dan tidak dapat diisolasikan harus diberi penyekat dengan syarat :
- Penyekat/pelindung harus kuat dan kokoh
- Jika ada lubang ventilasi maka besarnya lubang ventilasi tidak boleh lebih besar jari telunjuk maka bagian yang berteganagn harus tidak dapat tersentuh.
- Bekerja dengan mesin las, tungku lembur, instalasi elektrolis lantai kerja harus diberi isolasi atau jika tidak berisolasi maka dalam bekerja harus menggunakan alas kaki yang berisolasikan terhadap tegangan listrik dan dipasangnya tanda bahaya listrik
- Harus dilengkapi dengan sakelar pelepas arus sisa

2. Pengamanan Terhadap Bahaya Teganagn sentuh Tak Langsung

Tegangan sentuh tak langsung adalah : bagian penghantar terbuka pada peralatan/perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat dari kegagalan isolasi. Bagian penghantar yang terbuka tersebut adalah bagian di luar sirkuit listrik di mana dalam keadaan normal tak bertentangan.

Untuk mencegah terjadinya tegangan sentuh tak langsung dapat dilakukan hal-hal seperti berikut ini :
a. Peralatan/perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik
b. Bagian yang bertegangan harus diberi isolasi dengan bahan yang tepat
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik dan kuat

Syarat besarnya tegangan sentuh adalah tidak boleh lebih besar dari 50 volt
Khusunya untuk tempat-tempat berikut ini:
a. tempat-tempat yang basah/lembab
b. ruang kerja dalam industri pertanian
c. ruang kerja yang mewajibkan untuk dipasang isolasi pengaman atau pemisah pengaman

Tegangan sentuh tidak boleh lebih besar dari 25 volt.

Cara untuk mengamankan terhadap bahaya tegangan sentuh tak langsung adalah :
a. Isolasi pengaman
b. Tegangan ekstra rendah pengaman
c. Pembumian pengaman
d. Pembumian netral pengaman
e. Pengaman tegangan ke bumi
f. Sakelar pengaman arus sisa
g. Sakelar pengaman arus sisa
h. Pemisah pengaman

SENGATAN LISTRIK, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

SENGATAN LISTRIK, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

Sengatan listrik (electrocution, electrical shock) terjadi jika tubuh kita dialiri arus listrik, dan itu terjadi jika tubuh kita menjadi penghubung antara dua titik yang memiliki beda potensial listrik (dinyatakan dengan Volt). Misalnya tangan kita memegang dua kabel beda fasa, atau kabel fasa dan kabel netral, atau salah satu tangan memegang kabel fasa sementara kaki telanjang kita menginjak tanah atau lantai. Saat itulah arus listrik mengalir dari kabel ke kabel atau dari kabel ke tanah melewati tubuh kita dan kita pun merasakan apa yang sering kita sebut sebagai "kesetrum".

Selain dengan cara memegang langsung kabel yang beraliran, kesetrum juga bisa terjadi jika kita menyentuh benda-benda bersifat konduktif/penghantar listrik -misalnya casing dari suatu alat listrik- yang tanpa sengaja teraliri listrik. Alat-alat listrik normalnya memiliki sistem insulasi untuk mencegah mengalirnya listrik dari kabel atau sirkuitnya ke bagian lain dari alat itu. Namun terkadang sistem insulasi ini gagal menjalankan tugasnya karena mengalami kerusakan atau ketidaknormalan yang disebabkan berbagai hal, misalnya pemakaian yang kasar, umur alat yang sudah tua, atau memang kualitas insulasi dari alat itu sendiri yang memang buruk. Arus listrik yang mengalir keluar dari sirkuit alat itu disebut arus bocor. Arus bocor ini merupakan penyebab nomor satu orang kesetrum.

Sistem grounding berfungsi menyalurkan arus bocor ke ground (tanah/bumi). Bagian logam atau lainnya yang bersifat konduktif dari suatu alat listrik (tetapi bukan bagian dari sirkuit dari alat itu) dihubungkan ke ground menggunakan kabel grounding. Jika ada arus bocor, maka arus itu akan mencari jalan menuju ke ground dan ia punya dua pilihan, lewat tubuh manusia yang memegangnya atau lewat kabel grounding. Dan sudah sifat alami listrik untuk mencari jalan yang paling mudah dan cepat, yaitu jalur yang tahanan listriknya paling rendah, dan itu adalah kabel grounding. Dengan demikian maka pemakai alat listrik selamat dari bahaya kesetrum karena seluruh atau sebagian besar arus bocor itu telah memilih jalan yang lain.

Sistem grounding biasa masih memiliki kelemahan, yakni dia bisa rusak atau terputus tanpa terdeteksi. Hal ini disebabkan terputusnya grounding tidak berpengaruh pada arus listrik utama alat itu (tetap mengalir). Untuk itu, penggunaan GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter) sangat dianjurkan untuk meningkatkan keamanan pengguna alat listrik. GFCI adalah semacam circuit breaker (pemutus arus). Beda GFCI dengan MCB, fuse, atau sekring biasa terletak tujuan penggunaannya. MCB dll ditujukan untuk melindungi alat listriknya dari kerusakan akibat arus berlebih (overcurrent), sedangkan GFCI ditujukan untuk melindungi manusia pemakai alat listriknya dari bahaya kesetrum arus bocor.

GFCI bekerja dengan membandingkan antara jumlah arus dari sumber listrik yang masuk ke suatu alat melalui kabel fasa (hot wire/hot conductor) dengan arus yang kembali dari alat menuju ke sumber melalui kabel netral. Pada alat listrik yang normal (bagus insulasinya), jumlah keduanya akan selalu sama. Jika ada perbedaan (arus keluar lebih kecil dari arus masuk), itu artinya telah terjadi kebocoran arus. Jika GFCI mendeteksi ada perbedaan sebesar 5miliAmpere (0,005A) saja, maka ia akan memutus arus listrik dalam waktu 25milidetik (0,025detik). Mungkin pemakai alat listrik yang bocor masih sempat merasakan sengatan listrik, tapi kurang dari sekedipan mata, nggak sampe kriting rambutnya...

, arus yang masuk besarnya 1,5A, tapi yang kembali hanya 1A karena ada kebocoran pada kabel fasa. Yang 0,5A mengalir ke exhaust ducting (terbuat dari seng), lalu menuju ke ground melalui kabel grounding dan tubuh orang yang memegang ducting. Saat inilah sistem grounding dan GFCI akan berjasa menyelamatkan jiwa orang tersebut.

Yang harus diingat, GFCI beraksi jika ada arus yang keluar dari sirkuit. Jika kita memegang kabel fasa dan kabel netral suatu alat, maka arus akan mengalir di tubuh kita dari kabel fasa ke kabel netral itu juga, tidak ada yang keluar sirkuit. Sehingga GFCI tidak mendeteksi apa-apa karena yang terjadi bukan arus bocor melainkan short circuit (hubungan pendek, korsleting). Saat itu nyawa kita tergantung pada MCB atau fuse, bukan pada GFCI lagi. Begitu juga jika kita menyentuh kabel yang belum melewati GFCI, misalnya kabel di dalam tembok yang tanpa sengaja kita bor atau kabel dari tiang listrik, maka GFCI juga tidak bisa menolong. Tetapi paling tidak GFCI melindungi kita dari jenis kecelakaan listrik yang paling umum, yaitu kecelakaan listrik akibat arus bocor.

Catatan:

  1. Tubuh manusia bersifat penghantar listrik, tetapi kulit manusia dalam keadaan kering bukan penghantar listrik, ia akan berubah menjadi penghantar jika ada kelembaban (misalnya keringat). Karena itu sebelum memakai alat listrik, ada baiknya kita mengeringkan tangan kita.
  2. Arus listrik yang berusaha melalui tubuh kita, jika tertahan oleh kulit kita yang kering, maka energi listrik itu akan berubah menjadi energi panas. Jika energi listriknya (beda potensialnya) cukup besar, maka energi panas yang terjadi akan cukup besar untuk membakar dan merusak jaringan kulit yang menghalanginya (itu sebabnya korban kesetrum seringkali mengalami luka bakar) sehingga terbukalah jalan bagi arus listrik untuk mengalir di tubuh kita.
  3. Faktor utama yang menentukan tingkat keparahan akibat dari kejutan listrik adalah besarnya arus yang mengalir (dinyatakan dengan Ampere), lamanya tubuh korban teraliri listrik, serta organ tubuh mana saja yang teraliri listrik. Makin besar arus dan/atau makin lama listrik mengaliri tubuh korban, serta semakin vital organ yang dilalui listrik (misalnya jantung atau system syaraf tulang belakang), maka makin parah akibat yang dirasakan oleh korban.
  4. Faktor lainnya yang juga menentukan tingkat keparahan adalah besarnya beda potensial atau voltase dan juga kondisi kesehatan korban sendiri sebelum tersengat listrik.

Prosedur Pertolongan Pertama untuk Korban Sengatan Listrik

Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan medis jika tanda-tanda atau gejala-gejala di bawah ini tampak pada korban:

  • Serangan jantung
  • Masalah pada irama jantung (arrhythmias)
  • Kegagalan bernafas
  • Sakit dan kontraksi pada otot
  • Epilepsi/ayan
  • Kesemutan dan rasa geli
  • Tidak sadar/pingsan

Sementara menunggu pertolongan datang, ikuti langkah-langkah ini:

  1. Lihat dulu! Jangan sentuh! Tubuh korban mungkin masih teraliri listrik. Menyentuh korban akan menjadikan anda korban berikutnya.
  2. Jika mungkin, matikan sumber listriknya dulu. Jika tidak bisa, jauhkan sumber listrik dari korban dan penolong dengan menggunakan benda-benda non konduktif, misalnya kayu atau plastik (pastikan benda-benda tersebut dalam keadaan kering).
  3. Cek tanda-tanda sirkulasi darah pada korban (pernafasan, batuk, atau gerakan tubuh). Jika tidak ada, segera mulai lakukan CPR(1).
  4. Cegah shock(2). Baringkan korban dan jika mungkin posisikan kepala korban sedikit lebih rendah dari pinggang, dan naikkan kakinya.

Perhatian!

  • Jangan menyentuh korban dengan tangan kosong jika tubuh korban masih tersentuh arus listrik.
  • Jangan mendekati kabel-kabel tegangan tinggi sampai aliran listrik benar-benar sudah dimatikan. Jaga jarak minimal 20 kaki (6 meter) atau bahkan lebih jauh jika kabelnya berlompatan atau mengeluarkan bunga api.
  • Jangan memindahkan korban kecuali jika korban masih terancam bahaya bila berada di tempatnya semula.

Keterangan:

  1. CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) adalah suatu teknik menyelamatkan nyawa yang digunakan ketika pernafasan atau detak jantung seseorang terhenti.

Idealnya, CPR terdiri dari dua unsur: Memompa jantung (chest compressions) atau disebut juga CPR tangan, dikombinasikan dengan nafas buatan dari mulut ke mulut(mouth-to-mouth rescue breathing).

Bagaimanapun juga, apa yang harus anda lakukan sebagai penolong dalam situasi darurat benar-benar bergantung pada pengetahuan dan tingkat kenyamanan anda dalam tindakan yang anda ambil:

  • Tidak terlatih. Jika anda tidak terlatih untuk melakukan CPR, maka lakukan CPR tangan (chest compressions) saja. Itu artinya menekan dan melepaskan dada korban sekitar dua kali tiap detik terus-menerus sampai bantuan paramedis datang (dijelaskan lebih rinci di bawah). Anda tidak perlu mencoba nafas buatan.
  • Terlatih tapi ragu-ragu. Jika anda pernah mengikuti pelatihan CPR, tapi anda tidak percaya diri pada kemampuan anda, maka cukup lakukan seperti yang pertama (chest compressions).
  • Terlatih dan benar-benar siap. Jika anda terlatih dengan baik, dan percaya diri akan kemampuan anda, maka anda bisa memilih salah satu dari dua cara: 1. Bergantian antara 30 kali chest compressions dan dua kali nafas buatan, atau 2. Cukup chest compressions saja (detail dijelaskan di bawah).

Sebelum mulai CPR, perhitungkan situasi-situasi di bawah ini:

  • Apakah korban sadar atau tidak?
  • Jika korban seperti tidak sadar, tepuk atau guncang bahunya dan tanyakan dengan lantang, "kamu tidak apa-apa?"
  • Jika korban tidak merespon dan ada dua orang penolong, yang satu harus mencari pertolongan (menghubungi paramedis) dan yang lainnya mulai melakukan CPR. Jika anda sendirian dan membawa telepon/hp, hubungi dulu paramedis baru kemudian lakukan CPR.

Ingat prinsip ABC, pikirkan ABC — Airway (Jalan nafas), Breathing (Nafas buatan) dan Circulation (Peredaran darah) — agar anda selalu ingat langkah-langkah yang dijelaskan berikut. Lakukan dua langkah pertama (AB) dengan cepat agar bisa segera mulai chest compressions untuk memulihkan Peredaran darah (C).

AIRWAY: Buka jalan nafas

  1. Letakkan korban terlentang di atas permukaan yang stabil.
  2. Berlututlah di sebelah leher dan bahu korban.
  3. Buka jalan nafas korban dengan head-tilt chin-lift maneuver (mendongakkan kepala dan mengangkat dagu korban): Letakkan salah satu telapak tangan anda di dahi korban dan dengan hati-hati dongakkan kepalanya ke belakang. Lalu gunakan tangan yang lain untuk mengangkat dagu korban ke depan dengan hati-hati untuk membuka tenggorokannya.
  4. Periksa rongga mulut korban apakah ada benda-benda yang menghalangi jalan nafasnya (misalnya gigi palsu yang lepas, muntahan, sisa makanan, dll), jika ada singkirkan.
  5. Periksa dengan cepat (tidak lebih dari 5 atau 10 detik) apakah nafas korban normal: Adakah gerakan dadanya? Dengarkan suara nafasnya, dan rasakan nafas korban dengan pipi dan telinga anda. Nafas seperti orang yang terperangah kaget tidak termasuk nafas yang normal. Jika korban tidak bernafas dengan normal dan anda terlatih CPR, lakukan nafas buatan dari mulut ke mulut. Jika anda yakin korban pingsan karena serangan jantung dan anda sendiri tidak terlatih, lewati proses nafas buatan dan langsung ke proses chest compressions untuk memompa jantung dan memulihkan peredaran darah.

BREATHING: Berikan nafas buatan pada korban. Nafas buatan bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung jika mulut korban terluka parah atau tidak bisa dibuka.

  1. Dengan jalan nafas korban sudah terbuka (hasil dari langkah pertama) tutup lubang hidung korban rapat-rapat dengan jari telunjuk dan ibu jari dan tempelkan mulut anda (terbuka) ke mulut korban yang terbuka sedemikian rupa sehingga tidak ada celah yang memungkinkan udara keluar dari sela-sela mulut anda dan korban saat anda meniupkan udara ke mulut korban.
  2. Bersiaplah untuk memberikan dua tiupan nafas buatan: Berikan tiupan pertama selama satu detik dan lihat apakah dada korban naik. Jika ya berikan tiupan yang kedua. Jika tidak berarti jalan nafas korban belum terbuka atau tertutup kembali. Ulangi langkah A (head-tilt chin-lift maneuver) dulu baru berikan tiupan yang kedua.
  3. Mulai chest compressions untuk memulihkan peredaran darah korban (masuk langkah C).

CIRCULATION: Memulihkan peredaran darah dengan memompa jantung (chest compressions)

  1. Letakkan salah satu pangkal telapak tangan anda di atas dada korban, di antara kedua putingnya. Letakkan telapak tangan yang satu lagi di atas yang pertama. Luruskan siku anda dan posisikan bahu anda tepat di atas kedua tangan anda.
  2. Gunakan berat badan tubuh bagian atas anda (bukan hanya lengan anda) saat anda menekan dada korban. Tekan dengan keras dan cepat (sekitar 2x/detik) sampai sekitar 2 inci atau 5 cm ke bawah.
  3. Setelah 30 kali chest compressions, ulangi langkah A (head-tilt chin-lift maneuver) dan B (2 nafas buatan seperti dijelaskan di atas). Itu semua adalah 1 siklus. Jika ada orang lain, mintalah agar dia yang memberikan 2 nafas buatan setelah anda melakukan 30 chest compressions.
  4. Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda pergerakan tubuh korban atau sampai tenaga paramedis mengambil alih.
  5. Jika korban mengalami shock

Ada bermacam-macam tanda-tanda seseorang mengalami shock:

  • Kulit dingin dan berkerut. Mungkin terlihat pucat atau abu-abu.
  • Detak jantung lemah dan cepat. Nafas korban bisa jadi pelan dan pendek (hypoventilation), atau malah cepat dan dalam (hyperventilation). Tekanan darah di bawah normal.
  • Pandangan mata kosong dan mungkin terlihat seperti memandang sesuatu. Kadang-kadang pupil mata melebar.
  • Korban bisa sadar bisa pingsan. Jika tidak pingsan, korban mungkin merasa kesadarannya berkurang, atau sangat lemah atau kebingungan. Shock terkadang menyebabkan seseorang menjadi terlalu bersemangat (overly excited) atau gelisah.

Jika anda mencurigai korban mengalami shock, bahkan walaupun korban nampak normal setelah kecelakaan:

  • Cari bantuan medis.
  • Baringkan korban di atas punggungnya dengan kaki lebih tinggi dari kepala. Tetapi jika hal itu menyebabkan rasa sakit atau cedera lebih parah, baringkan mendatar saja. Tenangkan korban.
  • Periksa tanda-tanda adanya peredaran darah (pernafasan, batuk, atau gerakan). Jika tidak ada tanda, lakukan CPR.
  • Jaga korban agar tetap hangat dan nyaman. Longgarkan sabuk dan pakaian yang ketat, selimuti korban. Jangan berikan minum bahkan walaupun korban mengeluh kehausan.
  • Miringkan tubuh korban jika korban muntah atau mengeluarkan darah dari mulutnya agar muntahan atau darah tidak tertelan.
  • Cari bagian tubuh korban yang cedera, dan berikan Pertolongan Pertama.

Oleh: Adiwijaya Indra Permana

Pertolongan pada korban akibat lectrical shock

Sengatan listrik terjadi apabila arus listrik mengalir melalui tubuh. Tubuh manusia lebih dari 60% terdiri dari cairan sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi konduktor atau listrik yang cukup bagus. Akibat tersengat listrik adalah terbakar, kerusakan organ, masalah pada jantung dan peredaran darah dan dapat mengakibatkan kematian.

Tanda-tanda dan gejala:
  • Terkejut, rasa geli, terjadi perubahan dalam pandangan, ucapan, dan dalam perasaan.
  • Terbakar dan luka terjadi karena listrik masuk dan keluar melalui tubuh.
  • Tubuh serasa tidak dapat digerakkan dengan normal.Sesak nafas, jantung berdenyut tidak beraturan.
  • Tidak sadar

Penyebab:
  • Menyentuh tegangan listrik, kabel tanpa isolasi, sumber-sumber listrik seperti outlet atau stop kontak.
  • Menyentuh langsung orang yang tersengat listrik.
  • Tersambar petir (lebih dari 30 juta volt).

Saat terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan yaitu tersengat listrik atau kejutan listrik pada teman, saudara atau siapapun di dekat anda, setelah membaca blog ini usahakan untuk dapat memberikan pertolongan pertama pada korban.

Apa yang harus dilakukan?

Pertama Matikan sumber listrik jika memungkinkan. Jika tidak, putuskan hubungan antara sumber listrik dengan korban menggunakan benda yang kering bukan logam jangan menyentuh korban secara langsung karena kemungkinan arus listrik akan mengalir pada tubuh anda juga.
Kedua Periksa tanda-tanda pernafasan, denyut jantung, dan pergerakan korban.
Ketiga Panggil bantuan di sekitar tempat kejadian.
Keempat Jika korban bernafas dan denyut nadi berhenti lakukan CPR (pemberian nafas buatan).
Kelima Jika bernafas dan sadar, pulihkan atau cegah shock dengan posisi kepala lebih rendah dari anggota badan yang lain dan kaki agak diangkat lebih tinggi.
Terakhir Lihat luka bakar jika terjadi, lindungi luka dengan pembalut steril jika ada atau menggunakan kain yang bersih. Jangan menggunakan kain yang berserat longgar seperti handuk, kain wool, atau selimut karena seratnya akan menempel pada luka tersebut.

Tingkat bahaya kejutan listrik tergantung pada seberapa tinggi tegangan listrik tersebut, bagaimana arus mengalir melalui tubuh, kebugaran korban dan seberapa cepat korban dirawat.

Terbakar oleh listrik mungkin terjadi walaupun kecil atau tidak terlihat sama sekali, tetapi kerusakan pada sel-sel di bawah kulit yang disebut luka dalam sering terjadi ketika terkena kejutan listrik. Jika lebih kuat arus listrik yang mengalir melalui tubuh, kerusakan organ-organ dalam juga dapat terjadi misalnya denyut jantung terganggu. Kadang juga cedera lain terjadi ketika kita terpental kemudian jatuh.

Pencegahan:
  • Laporkan kepada PLN (Perusahaan Listrik Negara) apabila menemukan atau melihat kabel distribusi atau tiang listrik jatuh atau putus.
  • Pasang pengaman arus bocor pada instalasi rumah menggunakan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) sehingga jika terjadi kebocoran arus atau bahasa mudahnya jika kabel putus mengenai lantai basah atau air, alat tersebut akan memutuskan arus listrik.
  • Periksa dan ganti kabel-kabel instalasi listrik rumah apabila sudah tidak layak atau rusak .
  • Jangan menghidupkan atau mematikan atau menyentuh peralatan listrik apapun saat tangan, atau badan basah, atau sebagian tubuh berada di air.
  • Untuk Outlet yang jaraknya dengan lantai kurang dari satu meter atau berada di luar rumah, gunakan outlet yang bertutup.
  • Sebelum memperbaiki instalasi listrik keluarkan sekring dari kotak sekring atau turunkan MCB di bawah KWh meter anda. Jangan hanya mematikan switch atau sakelar saja.
  • Pasang tanda bahaya pada tempat-tempat yang beresiko tersengat listrik.

KESETRUM (SENGATAN LISTRIK)

APA ITU KESETRUM ?
Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut sengatan listrik (electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara sederhana kesetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari luar ke tubuh. Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat lsitrik, terdapat beda potensial (arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul tegangan listrik antara tubuh dan lingkungan kita.

Seperti yang diketahui, bahwa bumi atau tanah memiliki potensial yang rendah. Hal ini akan menyebabkan listrik akan selalu mencoba mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor. Maka dalam kasus kesetrum, manusia berlaku sebagai konektor atau konduktor karena pada tubuh manusia komponen air lah yang paling besar presentasenya. Semakin basah atau lembab kulit manusia maka hambatan listrik kulit makin kecil sehingga akan makin mudah terjadi setrum sehingga arus listrik makin mudah mengalir.


MENGAPA KESETRUM ITU BISA BERBAHAYA ?

Listrik memerlukan path lengkap (circuit) agar dapat terus mengalir. Hal ini yang menyebabkan kejutan / kesetrum diterima dari listrik statis hanya sesaat. Aliran elektron perlu waktu singkat ketika static charge yang ada sama antara dua benda. Kesetrum yang terjadi karena self-limited duration seperti ini jarang menimbulkan bahaya. Tanpa adanya kontak antar dua titik di tubuh untuk masuk dan keluar tidak akan ada bahaya kesetrum/kejutan. Maka dari itu mengapa burung dapat beristirahat di tegangan listrik tinggi tanpa mendapatkan shocked karena mereka melakukan kontak dengan sirkuit di hanya satu titik. Akan tetapi tidak seperti burung, biasanya orang-orang yang berdiri di atas tanah saat menyentuh sumber tegangan tetap mengalami setrum. Hal ini dikarenakan sering kali, satu sisi dari daya sistem tidak sengaja tersambung ke round/ bumi, sehingga orang yang menyentuh satu sumber tegangan sebenarnya membuat kontak antara dua titik di sirkuit (sumber tegangan dan bumi).


Kesetrum dapat digambarkan sebagai akibat dari tegangan kejut (surge voltage) yang mengenai tubuh manusia. Terutama tegangan kejut yang bertegangan besar. Walaupun tegangan PLN 110/220V AC, tetapi tegangan seperti ini tetap dapat menyebabkan bahaya apabila tersentuh anggota tubuh seseorang. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa kesetrum berbahaya karena tubuh manusia berlaku sebagai konduktor, padahal kapasitas dalam tubuh tidak sesuai dengan arus yang mengalir sehingga dapat mengganggu kerja tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat listrik tegangan rendah yang mengalir (misalnya pada saraf, gerakan jantung, dll) sehingga bisa mengakibatkan kerja tubuh menjadi tidak sesuai karena ada gangguan aliran listrik tersebut.

Arus minimum yang dapat dirasakan oleh manusia besarnya sekitar 1 miliampere (mA). Arus yang tingi dapat menyebabkan kerusakan jaringan atau fibrilasi, muscle contraction, tissue burns. Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan saraf dengan kontrol, terutama pada jantung. Bahkan terdapat sengatan listrik yang dapat menyebabkan kematian (electrocution). Secara umum, arus yang mendekati 100 mA dapat mematikan jika arus tersebut melewati bagian sensitif dari tubuh.

ADAKAH BATASAN ARUS YANG AMAN KETIKA KESETRUM?

Persepsi mengenai tersengat aliran listrik itu bias berbeda-beda, tergantung dari tegangan, durasi, arus, frekuensi, dsb. Besarnya arus dan arah arus yang melewati tubuh akan sangat mempengaruhi efek arus tersebut terhadap tubuh terutama ketika melewati organ-organ vital tubuh. Umumnya, arus yang mendekati 100 mA akan berbahaya atau bahkan mematikan.

* Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 5 sampai 10 mA (milliampere) untuk tegangan DC di 60 Hz
* Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 1 sampai 10 mA untuk AC di 60 Hz
* Shock berkurang dengan adanya peningkatkan frekuensi, dan pada akhirnya akan menghilang pada frekuensi di atas 15-20 kHz.

Semakin kecil resistor yang terkandung di dalam tubuh manusia semakin mudah arus listrik mengalir sehingga semakin mudah kesetrum. Umumnya besarnya resistor yang terdapat di dalam tubuh adalah 1500 ohm. Maka jika kurang dari nilai tersebut akan semakin mudahtersengat listrik.

Durasi ketika kita kesetrum atau tersengat listrik akan sangat mempengaruhi efeknya terhadap tubuh. Semakin lama arus mengalir melewati bagian tubuh maka semakin besar resiko terhadap tubuh kita. Terutama jantung.

APAKAH ADA PERBEDAAN TERSENGAT ARUS AC / DC ?

Efek kaget biasanya terjadi karena ada tegangan yang tinggi namun tidak berarus besar. Akan tetapi bila menyebabkan kematian atau efek serius lainnya biasanya karena tegangan tinggi dan arus besar . Tersengat arus DC atau AC Arus AC (alternating current) merupakan arus yang bolak-balik sedangkan arus DC (direct current) merupakan arus yang searah. Sebenarnya baik AC maupun DC dapat mengalirkan aliran listrik dan tentunya dapat membuat seseorang tersengat aliran listrik yang membedakan hanyalah seberapa besarnya. Apakah tegangannya tinggi dan arusnya besar.

AC akan mempengaruhi tubuh sangat tergantung pada tingkat frekuensinya. Frekuensi rendah (50 – to 60-Hz) AC biasanya digunakan pada rumah tangga. AC yang dapat lebih berbahayaadalah AC dengan frekuensi tinggi dan 3 sampai 5 kali lebih berbahaya daripada DC dengan tegangan dan amperage sama. Frekuensi rendah AC menyebabkan kontraksi otot yang panjang (tetany)yang dapat membuat tangan kaku. Sedangkan DC biasanya menyebabkan adanya kejang / kontraksi, yang sering memaksa korban menjauhi dari sumber. Menurut sumber, tegangan pada DC=1,4 tegangan pada AC. Untuk besar hambatan yang sama, dan arus yang besar, maka, akan lebih berbahaya tegangan 100 V DC dibanding 100 V AC.

Tetany adalah kondisi dimana terjadi involuntarily otot karena ada petikan dari luar arus listrik melalui badan. Ketika involuntary kontraksi otot mengendalikan jari menyebabkan seorang korban untuk tidak dapat melepaskan dari sebuah konduktor energized, maka korban tersebut dikatakan “frozen”. Arus searah (DC) lebih cenderung menyebabkan otot mengalami tetany dibandingkan alternating current (AC). Sehingga DC lebih cenderung menyebabkan “frozen” pada korban ketika kesetrum. Namun, AC lebih cenderung menyebabkan korban fibrillate ke jantung, yang merupakan kondisi yang lebih berbahaya bagi korban setelah kesetrum dihentikan.

Jadi pada intinya tersengat listrik dari sumber AC maupun DC tetap sama-sama berbahaya, yang mungkin berbeda adalah besar tegangan, frekuensi , arus, dan yang paling penting adalah efeknya terhadap otot dan tubuh kita maka dari itu harus dicegah sebisa mungkin.

Sumber : http://arsvida.wordpress.com/2009/02/19/kesetrum-sengatan-listrik/

Agar Listrik di Rumah Hemat

Mendengar tidak sama dengan melihat dan melihat tidak sama dengan melakukan. Ajaran seindah apapun tidak akan ada gunanya jika tidak dilakukan. Sayangilah listrik Anda. Mulailah menggunakannya dengan hemat serta menjalankan tip berikut. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan menumbuhkan sikap hemat energi listrik di rumah tangga, antara lain menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan.
Rumah tangga dengan jumlah anggota kecil cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1300 VA. Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai kebutuhan.

Bentuk perilaku anggota rumah tangga untuk hemat listrik, seperti menyalakan alat-alat listrik hanya saat diperlukan, menggunakan alat-alat listrik secara bergantian, menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif). Peralatan listrik rumah tangga pada umumnya sudah dirancang untuk hemat dalam pemakaian listrik, namun pada praktiknya masih ditemukan pemborosan energi listrik. Hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan peralatan dengan cara yang kurang tepat.

* Lemari Es
Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai. Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas). Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah.

Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah/dingin temperatur, semakin banyak konsumsi energi listrik. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.

* Seterika Listrik
Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan diseterika. Membersihkan bagian bawah seterika dari kerak yang dapat menghambat panas. Mematikan seterika segera setelah selesai menyeterika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain.

* Televisi, Radio, Tape Recorder
Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.

* Mengatur Suhu Udara (AC)
Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan. Mematikan AC bila ruangan tidak digunakan. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari lansung agar efek pendingin tidak berkurang. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.

TABEL 2 KOLOMAN
Contoh Pemakaian Listrik Rumah Tangga Sedang
Rumah Tangga Dalam Menghemat Pemakaian Energi Listrik
Daya listrik: 900 VA
Alat Kekuatan Lama Pemakaian Energi yang Dipakai
1 Seterika 350 watt 2 jam/hari 0,70 kWh/hari
1 Pompa air 150 watt 3 jam/hari 0,45 kWh/hari
1 Lemari es sedang 100 watt 6 jam/hari 0,60 kWh/hari
1 TV 20" 110 watt 6 jam/hari 0,66 kWh/hari
1 Rice cooker 300 watt 2 jam/hari 0,60 kWh/hari
6 Lampu hemat energi 20 watt 6 jam/hari 0,72 kWh/hari
4 Lampu hemat energi 10 watt 6 jam/hari 0,24 kWh/hari

Jumlah kebutuhan listrik perhari 3,91 kWh
Jumlah kebutuhan listrik per bulan 3,91 kWh x 30 = 117,30 kWh

—————-
Sumber: PLN Distribusi Jatim

Tips Cara Aman Dari Kesetrum Arus Listrik Yang Berbahaya Bagi Manusia - Setrum PLN, Genset, Dll

Listrik adalah suatu energi yang dapat dengan mudah diubah menjadi energi lain seperti energi panas, energi gerak, energi cahaya, dan lain sebagainya. Listrik memang saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia karena hampir semua peralatan dan perlengkapan yang ada di rumah hanya dapat dijalankan jika dialiri arus listrik yang cukup.

Dibalik kemudahan pemakaian dan penggunaan listrik, ternyata listrik dapat membahayakan makhluk hidup yang berurusan dengannya. Bahaya mengancam bagi orang yang tidak waspada dan berhati-hati pada listrik yang tegangan tinggi. Jika sedang sial seseorang dapat terkena setrum listrik yang dapat menyebabkan kematian dan luka parah.

Di bawah ini merupakan beberapa tips bagi anda yang dekat dengan listrik baik di rumah, di jalan, di kantor, dan lain sebagainya :

1. Matikan listrik atau putuskan sambungan ketika akan memperbaiki jaringan listrik, renovasi rumah, perbaikan alat-alat atau perangkat listrik, dan lain sebagainya.

2. Stop kontak listrik jangan ditumpuk-tumpuk dan gunakan satu stop kontak listrik saja per satulubang colokan listrik untuk menghindari korslet yang dapat membakar plastik alat listrik.

3. Jika menemukan kabel listrik yang terkelupas atau terbuka segera ganti kabelnya atau tutup bagian yang terbuka dengan isolator yang tidak menghantar listrik seperti solasi, lakban, dan lain sebagainya.

4. Hindarkan kecelakaan listrik pada anak kecil dengan menjauhkan atau menutup stop kontrak listrik baik pada saklar, stop kontak, kabel, sambungan, dan lain-lain.

5. Jangan memasang jaringan listrik terlalu rendah agar ketika banjir tidak mengancam jiwa penghuni rumah dan menjauhkan anak-anak dari bahaya setruman listrik yang berbahaya.

6. Jangan memperbaiki atau mengutak-atik perangkat dan jaringan listrik jika kita tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman kelistrikan yang cukup.

7. Jangan curang dalam memasang meteran listrik karena mungkin perangkatnya dimodifikasi sehingga membahayakan atau bisa menggiring anda masuk ke dalam penjara akibat pencurian listrik.

8. Gunakan perangkat, alat, komponen, material listrik dengan kualitas yang baik berstandar SNI(Standar Nasional Indonesia) atau LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) atau SPLN (Standar PLN). Jangan menggunakan perangkat listrik yang pas-pasan atau dipaksa bekerja keras tidak semestinya.

9. Waspadai sumber listrik atau kabel listrik yang dekat dengan pohon, tiang antena tv, tiang antena radio, tiang telepon dan tiang-tiang lain. Paskas ranting dan daun pohon ketika kering kalau sudah menyentuh kabel listrik dengan hati-hati. Cek tiang yang menyentuh kabel listrik, jika ada aliran listrik hubungi petugas perbaikan pln untuk memperbaiknya agar anda tidak kena setrum listrik yang membahayakan.

Intinya kita harus selalu waspada penuh pada listrik agar tidak memberikan efek dan dampak negatif pada kita dan orang lain. Semoga artikel dari situs web organisasi.org ini beguna bagi kita semua, amin.

Sumber :http://organisasi.org/tips-cara-aman-dari-kesetrum-arus-listrik-yang-berbahaya-bagi-manusia-setrum-pln-genset-dll

Makna dan Arti Logo PLN



A. Bentuk Lambang
Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

B. Element-element Dasar Lambang
Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman

Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Tegangan, Arus, dan Daya Listrik


Tegangan

Tegangan adalah beda potensial listrik antara dua titik atau antara suatu titik dengan titik acuan tertentu. Titik acuan standar yang sering digunakan adalah titik tanah (ground). Beda potensial yang diukur dalam medan listrik tersebut akan menyebabkan aliran listrik pada sebuah konduktor listrik.
Tegangan didefinisikan sebagai kerja yang diperlukan untuk memindahkan satu satuan muatan listrik (1 coulomb) dari satu titik ke titik lainnya.

Satuan yang digunakan untuk tegangan adalah volt (V) sebagai penghargaan kepada seorang fisikawan Italia Alessandro G. A. A. Volta (1745-1827) yang menemukan voltaic battery. Karena tegangan adalah kerja (joules) pada satu coulomb muatan, maka 1V = 1J/C.

Tegangan umumnya disimbolkan dengan v atau V dan penggunaan lambang polaritas +,- seperti terlihat pada gambar.Titik A dinyatakan bernilai v volts lebih positif daripada titik B, sehingga titik A memiliki potensial listrik sebesar v volts lebih besar dari titik B. Dalam kajian kerja, dinyatakan bahwa dibutuhkan kerja sebesar v joules untuk memindahkan satu satuan muatan dari titik B ke A.

Seringkali pula digunakan simbol Vab ebagai pernyataan potensial titik a terhadap titik b. Maka dinyatakan Vab = - Vba.

Arus Listrik

Arus listrik disebabkan pergerakan atau aliran muatan listrik (elektron). Akan tetapi, berdasarkan pengertian konvensional aliran listrik diyakini sebagai pergerakan dari positif ke negatif oleh muatan positif. Oleh karena itulah, dalam pembahasan arus listrik digunakan pernyataan pergerakan muatan positif dari potensial positif ke negatif.

Simbol yang digunakan untuk menyatakan arus adalaj i atau I, yang berasal dari kata Perancis "intensite".

Satuan arus listrik adalah ampere (A), berdasarkan nama seorang ahli matematika Perancis Andre Marie Ampere (1775-1836).

Arus dinyatakan sebagai perubahan muatan berdasarkan waktu, sehingga dinyatakan:
i = dq/dt
1 ampere = 1 coulomb / detik

Daya Listrik


Daya listrik merupakan kecepatan energi listrik yang ditransfer oleh suatu rangkaian listrik. Simbol yang digunakan adalah p (power) dengan satuan watts (W).

Berdasarkan definisi, makadengan w = energi listrik

Besar energi listrik selama suatu waktu sebesar delta t pada suatu elemen yang memiliki tegangan v dan dimana suatu muatan delta q berpindah melalui elemen tersebut dinyatakan dengan
Oleh karena itu, besar daya listrik dirumuskan sebagai berikut1 watt = 1 joule / detik