Self Development


SISTEM NAVIGASI HIDUP KATAHATI
1. Bersyukur
2. Sabar
3. Fokus
4. Tenang
5. Bahagia

1. BERSYUKUR
“ Hidup di dalam rasa syukur berarti menikmati kehidupan surgawi “
Johannes A. Gartner

Syukur adalah komponen ikhlas yang pertama dan terpenting, karena itu perlu dipahami maknanya dan dilakukan dengan benar. Banyak orang yang masih keliru dalam menerapkan rasa syukur. Sekadar mengucapkan, bukan merasakan perasaan syukur itu; sekadar di bibir, bukannya mencoba masuk ke dalam hati. Padahal syukur adalah kemampuan kita untuk menikmati apa yang sedang kita alami. Inti rasa syukur adalah rasa nikmat di dalam hati dan bersyukur adalah menikmati perasaan syukur itu. Mengucapkan syukur saja tanpa benar-benar merasakannya sama artinya dengan tidak jujur dengan diri sendiri, karena mengatakan apa yang tidak dirasakan.
Kekeliruan yang lain, kebanyakan orang hanya ( benar-benar ) bersyukur jika yang mereka peroleh atau yang terjadi padanya adalah hal-hal yang dianggap menyenangkan saja. Mestinya bersyukur itu kita lakukan setiap kita menikmati sesuatu ( menyenangkan atau tidak ) mengingat segala sesuatu itu datangnya dari Tuhan. Jadi, syukur itu sama pengertiannya dengan menerima dan merasakan nikmat dari Tuhan yang menciptakan dunia berpasang-pasangan.
Manusia juga cenderung sulit mensyukuri dan menikmati apa yang ada di tangannya karena selalu mengharapkan yang belum dimiliki. Itu karena yang aktif bekerja adalah pikirannya dan bukan hatinya. Akibatnya, selain sulit untuk bersyukur juga menjadimudah mengeluh. Dan celakanya, saat mengeluh kita justru melakukannya dengan sepenuh hati. Benar-benar dirasakan. Ingat, kekuatan perasaan jauh lebih besar daripada kekuatan pikiran, sehingga dengan begitu apa yang kita keluhkan itulah yang sering mendatangi kita.
Jadi, cara terbaik untuk bersyukur adalah dengan mengenali dan menghayati rasa nikmat sekecil apa pun dalm menjalani kehidupan sehari-hari, sambil mengucapkannya dengan kata-kata ( ‘syukur’ , ‘Alhamdulillah’ , ‘puji Tuhan’ dan lain sebagainya ). Apa pun yang sedang terjadi baik mau pun buruk, sebaiknya semua dihayati dan dinikmati. Pastikan apa yang terucap dimulut sama dengan apa yang dirasakn di dalam hati kita. Inilah arti sebenarnya dari kata JUJUR. Dengan kata lain syukur yang tepat itu kalau kita melakukannya dengan jujur.
Bersyukur juga berefek pada ketenangan jiwa. Sebab, pada hakikatnya bersyukur adalah mengingat Dia yang Maha memberi. Dia yang Maha pemurah. Dia yang Maha segalanya. Dan dengan terus mengingat kebesaran Tuhan itu kita bisa menemukan ketenangan jiwa ....
“ Abaikan keinginan untuk mengeluh. Mudahkan diri Anda untuk setuju pada apa yang sedang dan sudah terjadi. Nikmati jika sudah sesuai dan koreksi jika diperlukan “
Ada satu uraian mengenai syukur ini, silahkan diresapi
BERSYUKUR ATAS NIKMAT
Oleh : Abdullah Gymnastiar

ita ingin hidup ini terasa nikmat. Hanya saja bila tidak tahu ilmunya. Nikmat yang ada jadi laknat. Contoh, makanan enak jika tidak disyukuri akan menjadi tidak enak. Baju yang bagus, jika tidak disyukuri jadi terasa jelek.begitu pun dengan penghasilan yang tidak disyukuri, akan berubah menjadi tidak nikmat. Sungguh orang yang tidak bersyukur sama artinya dengan orang yang berusaha menghilangkan nikmat.
Adapun beberapa ciri ahli syukur, diantaranya, pertama : hatinya tidak pernah merasa memiliki kecuali semuanya milik Allah. Orang yang memilk ciri ini, ketika diberi rezeki yang lebih tidak akan membuatnya sombong. Begitu pun ketika rezeki yang sedikit, ia tidak minder. Ketika melihat kelebihan orang lain, tidak iri. Ketika menjemput rezeki, tidak licik. Dan ketika rezeki hilang ia tidak sakit hati, karena itu semua hanya titipan Allah.
Ciri ahli syukur yang kedua, lisannya selalu basah dengan do’a syukur seperti hamdalah. Ciri ini selalu melihat ke bawah dalam urusan dunia. Orang yang pandangannya ke atas hampir dipastikan kurang bersyukur . Yang dilihat hanyalah kekurangan. Seperti melhat tetangganya punya mobil baru, dilihatnya mobil baru tersebut sementara mobil yang dia punya tidak disyukuri. Begitu pun ketika ada anggota badan kita yang tidak sempurna maka yang dilihat ketidaksempurnaannya. Padahal masih banyak anggota badan lain yang harus disyukuri. Agaknya, kita harus mulai mempelajari pepatah China, “ Syukuri setiap keadaan “.
Ciri yang ketiga, berterima kasih kepada yang jadi jalan nikmat. Dengan cara mengingat jasa, pengorbanan, kebaikan orang lain. Bagi kita pantang melupakan kebaikan sekecil apapun walaupun kita sudah dihina, dicaci.
Ciri yang keempat, gunakan nikmat yang ada untuk dekat dengan Allah SWT. Mata dipakai untuk tilawah, lisan dipakai untuk berdzikir, begitupun dengan uang yang ada dipakai untuk beersedekah. Itu bukti rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Ciri yang kelima, menyampaikan nikmat kepada orang lain agar orang itu jadi dekat kepada Allah SWT. Sampaikan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain dengan maksud agar orang tersebut meniru kebaikan yang telah kita lakukan. Ini semata – mata karena ingin dipuji Allah, bukan menyampaikan kebaikan dengan harapan dirinnya menjadi pujian.
Saudaraku, begitu banyak rizki yang Allah telah berikan. Begitu luas nikmat yang kita rasakan. Namun, seberapa banyak syukur yang kita panjatkan? Seberapa sering lisan kita basah karena Hamdalah? Dan seberapa besar rizki yang kita punya, terasa nikmat oleh orang lain? Untuk itu, marilah kita syukuri nikmat yang ada. Yakinlah dengan janji Allah SWT yang akan melipatgandakan rezekinya bagi orang yang senantisa bersyukur. Semoga kita digolongkan menjadi ahli bersyukur. Amiiin
2. SABAR
“ Menembus gelap menuju terang “
Raden Ajeng Kartini

Sabar adalah percaya bahwa sesuatu sedang berubah ke arah yang lebih baik, atau percaya bahwa proses yang kita inginkan sedang berlangsung. Bahwa doa atau niat Setelah optimal berikhtiar tidak ada yang bisa kita lakukan dan tidak ada yang perlu kita lakukan selain menanti dengan sabar.
Dengan begitu akan lebih mudah untuk kita bersikap sabar sehingga menimbulkan rasa nyaman di hati, tidak fokus pada masalah yang membuat ketidaknyamanan hati.
Dalm hal ini sabar adalah turunan dari syukur. Hanya orang yang syukur yang bisa bersabar karena dia bisa merasakan kenikmatan di dalam hatinya; bahwa buah doanya sudah ia terima di dalam hati. Ibarat sedang memesan makanan disebuah restoran yang ramai. Begitu kita menyampaikan pesanan dan membayar lalu mendapatka tanda terima, saat itu kita sudah merasa senang, merasa sudah mendapatkan, hanya tinggal menanti pesanan kita diantar. Inilah esensi kesabaran.
“ Belajar keras, selanjutnya pasrahkan hasilnya pada Tuhan “
Vincentius Jeremy, Pelajar Indonesia
Pemenang Olimpiade Kimia Internasiona
l

Sabar berarti menanti mencairnya masalah pulang ke dunia kuantum dan menanti terwujudnya solusi ( doa dan harapan ) dari dunia kuantum ke dunia nyata. Mereka yang ikhlas bisa bersabar karena otaknya sanggup memhami relativitas waktu. Di dalam pikiran sadar, pada gelombang otak beta, waktu terasa sangat nyata. Sementara di dalam hati yang ikhlas, di gelombang otak alfa misalnya, waktu relatif tidak terasa. Karena sanggup merasakn bahwa waktu adalah milik Tuhan, akhirnya orang yang ikhlas tidak kuasa memaksakan kehendaknya dan mampu bersabar dengan tenang.
Namun, sabar bukan berarti kita hanya duduk diam sambil terus-menerus memikirkan kapan pesanan kita akan datang. Kita harus tetap aktof berikhtiar dan fokus menjalanka aktivitas kita sehari-hari seperti biasanya. Rencana-rencana yang sudah dibuat tetap kita jalankan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan kelekatan nafsu yang justru memunculkan energi yang menghalangi terjadinya hal yang sangat kita harapkan.
Barangkali Anda pernah mengalaminya ketika menanti pembayaran, atau mengharapkan panggilan telepon dari seseorang atau berharap agar sifat seseorang berubah. Ketika sangat diharapkan pembayaran itu seringkali malah terlambat dan ornag yang berjanji menelepon mungkin malah lupa tidak sempat menelepon karena tiba-tiba memiliki banyak kesibukan dan sifat orang yang ingin kita ubah malah semakin menjengkelkan dan menjadi-jadi. Namun, begitu kita berhenti berharap karena hati ikhlas dan disibukkan oleh rencana-rencana lain, tiba-tiba saja segala yang pernah kita inginkan berdatangan begitu saja. Seolah tanpa diundang.
Alam semesta kuatum ibarat sebuah mesin besar yang memproses niat-niat Anda. Apa pun yang kita minta secara langsung mau pun tidak langsung, akan kita dapatkan pada waktunya. Tapi sebagaimana seorang petani menebar benih, Anda juga harus mengerti bahwa dibutuhkan waktu yang berbeda-beda bagi setiap jenis benih untuk tumbuh, menjadi besar dan buahnya siap ntuk dipanen.
“ Alhamdulillah, anak saya sekarang mengaji sendiri tanpa harus dipaksa seperti dulu. Dia sekarang ambil Al-Qur’an sendiri, masuk kamar melancarkan bacaanya lalu menyetor hasil belajar ke mamanya. Saya heran mengapa dulu dia harus saya paksa-paksa kalau dengan diikhlaskan saja ternyata lebih mudah. Subhanallah “
Hardi, Papua.
Jadi, apa pu yang Anda inginkan, setelah 100% berikhtiar, serahkan saja hal itu sepenuhnya kepada Tuhan. Ikhlaskan sedemikian rupa sampai Anda tidak mengingat lagi ( terlupa ) akan apa yang pernah Anda minta karena merasa sudah mendapatkannya. Jika Anda masih terus mengingat apa yang Anda minta, berarti Anda belum betul-betul lepas menyerahkannya. Anda akan mudah mendapatkannya setelah Anda berhenti memikirkannya. IKHLAS.
3. FOKUS
“ Pikiran saya menjelang pertandingan besar sederhana saja. Saya katakana pada diri sendiri : Start dengan baik, tenangkan perasaanmu, nikmati  larimu. Jika kau berlari sepenuh hati, kau akan menang ….
Arahkan energimu. Focus.”
Carl Lewis, Atlet Amerika Serikat,
Peraih Sembilan Medali Emas Olimpiade

Focus adalah buah dari keyakinan karena kita menyadari betul apa yang sedang kita minta, menyadari  ucapan-ucapan kita, serta memastikan bahwa permintaan kita tetap berada dalam koridor yang terkendali. Ibarat sedang mengendarai sebuah mobil, kita pastikan empat rodanya berada di jalur yang benar melalui kemudinya. Empat roda itu adalah pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan kita. Sedangkan kemudinya adalah hati kita.
Hal ini sangatn penting karena kita akan selalu mendapatkan apa yang kita fokuskan, bukan apa yang kita inginkan, entah itu berupa hal yang baik atau buruk. Suatu contoh yaitu, misalnya kita berdo’a meminta kesehatan, tapi di dalam hati kita tidak percaya bias memiliki kesehatan, merasa takut permintaan itu tidak dikabulkan oleh Tuhan. Karena focus kita lebih kuat pada ketakutan, maka hal itulah yang akhirnya menjadi kenyataan. Jadi waspadalah selalu dengan apa yang paling sering kita pikirkan atau rasakan, karena disitulah letak focus kita berada.
Kita juga harus betul-betul sadar dengan apa saja yang kita minta ketika berdo’a. sebagai contoh, ada orang yang bertanya kepada saya, mengapa ketika berdo’a meminta kesabaran justru mendapatkan cobaan yang beruntun. Bukankah hal itu merupakan suatu yang logis ?? bagaimana lagi caranya Tuhan mengajarkan kesabaran yang dia minta kalau tidak melalui berbagai cobaan tersebut ??
Jadi jangan sembarang berdo’a, kalau meminta diberikan kesabaran, kita harus betul-betul siap dan sadar untuk menerima semua latihan kesabaran yang diberikan Tuhan .
“ Semua yang kita miliki merupakan hasil dari apa yang kita pikirkan “
Siddharta ‘Buddha’ Gautama

Hal yang hampir sama terjadi pada mereka yang meminta dijadikan orang yang ikhlas atau diberi  ‘cobaan yang mereka kuat menerimanya’. Tentu saja Tuhan akan mengirimkan berbagai ‘cobaan’ sesuai dengan permintaan mereka sehingga mereka berhasil menjadi orang yang kuat menghadapi cobaan atau betul-betul menjadi orang yang ikhlas. Ketika Anda berdo’a supaya Tuhan menjadikan Anda orang yang penyayang, herankah Anda kalau tiba-tiba saja orang yang bermasalah dengan Anda tiba-tiba melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan Anda ??
Tetapi jika Anda belum terlalu siap dengan program penguasaan mental dan program semacam itu,Anda bias saja meminta hal-hal yang lebih praktis ketika berdo’a, apakah ingin memiliki lebih banyak uang, punya banyak teman, karier yang lebih menjanjikan pasangan yang cocok, atau sebuah rumah impian. Usahakan agar permintaan itu betul-betul tersusun secara detail dan tepat sesuai dengan keinginan Anda, sehingga begitulah nanti yang akan Anda dapatkan.
Selanjutnya, selaraskan pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan Anda dengan permintaan itu. Kuncilah niat dan do’a Anda dengan KEYAKINAN HATI SETAJAM MATA ELANG.
Semakin focus dan selaras, semakin cepat permintaan Anda diproses. Jika Anda selalu focus dan sadar dengan apa saja yang Anda minta kepada Tuhan, Anda akan selalu memahami segala hal yang sedang dan akan terjadi dalam hidup Anda detik demi detik, sehingga akhirnya Anda mampu menjalani hidup ini dengan penuh kesengajaan.
“ Setelah empat tahun menikah, pada tahun 1994 karena masalah hormone yang membuat saya sulit mendapat keturunan, saya menjalani proses bayi tabung. Setahun kemudian indung  telur kanan saya harus diangkat lewar operasi karena kista. Puncaknya pada tahun 1996 diusia ke 29 dokter menyatakan saya mengalami menopause dini, suatu keadaan yangsulit diterima oleh wanita seusia saya waktu itu.
Pada tahun 2007 Tuhan menunjukkan jalan ikhtiar dengan membaca buku Quantum Ikhlas dan mengikuti pelatihan MindFokus!untuk mencari solusi atas masalah kesehatan dan karier saya.
Tak lama kemudian secara ajaib-setelah 11 tahun berhenti-haid saya kembali lancer seiring dengan meningkatnya karier bisnis yang saya geluti.
Bagaimana mungkin saya tidak bersyukur.
Subhanallah. “
Ratna Kurnia (41),
Unit Manager Asuransi Jiwa , Bandung
4. TENANG
“ Pada masa sulit bersikaplah seperti bebek di air. Tampak tenang di permukaan dengan kaki menendang-nendang di bawahnya. “
Anonim
Orang yang selalu bisa bersyukur, bisa bersikap sabar, dan mampu terus-menerus mempertahanka fokusnya pada segala hal yang diniatkan, otomatis akan menjalani kehidupannya dengan tenang. Dengan penuh keyakinan karena merasa sudah mendapatkan apa yang diminta, dia akan menjalani dan menikmati aktivitasnya sehari-hari dengan sepenuh hati.
Meskipun yang sedang terjadi padanya saat itutak seindah harapannya atau bahkan lebih parah lagi, Tapi entah mengapa saat itu tidak muncul perasaan tertekan apalagi depresi ketika menghadapinya. Yang muncul hanyalah perasaan tenang, tentram dan yakin bahwa pada akhirnya segalanya akan berubah menjadi lebih baik.
Apalagi di saat waktunya semakin dekat menjelang terpenuhinya keinginan kita, banyak hal bias terjadi dan tidak selalu berupa hal-hal yang menyenangkan. Terkadang muncul rasa kesepian atau terasing dari lingkungan, jantung berdebar-debar, ada orang yang mengalami berbagai kehilangan, ada juga orang yang merasa kesulitannya justru semakin banyak. Tak jarang dalam pandangan kita, situasi yang kita harapkan membaik malah tampak semakin kacau balau sehingga membuat harapan kita rasanya seolah menguap dengan cepat.
Banyak yang kurang memahami bahwa hati yang tenang adalah prasyarat kejujuran. Sehingga banyak orang mencoba berusaha menjadi orang jujur tetapi tidak sambil menjaga ketenangan hatinya yang mengakibatkan negative attraction berupa berbagai kesialan. Akibatnya karena terlalu sering gagal ( meskipun ia jujur ) lama-kelamaan ia tidak kuat lagi untuk bersikap jujur yang akibatnya sama-sama hancur.
Sebaliknya, dengan ketenangan hati dan prasangka yang positif kita cenderung mengundang kejadian-kejadian yang positif ke dalm hidup kita secara (seolah ) kebetulan, begitu juga sebaliknya. Jadi bila tanpa sengaja kita punya pikiran negative, segeralah sadari dengan bertobat-memohon ampunan dan perlindungan dari-Nya, dan kemudian menghapusnya. Selanjutnya tetaplah waspada, teliti, dan hati-hati menjaga agar hal yang Anda khawatirkan benar-benar terhindari.
Kekacauan hidup yang terkadang memuncak sering kali merupakan pertanda bahwa ‘pesanan’ Anda akan segera dating, jadi jangan sampai menggoyahkan ketenangan Anda. BUKANKAH SAAT PALING GELAP DI MALAM HARI JUSTRU DISAAT MENJELANG DATANGNYA PAGI ??
Lebih baik pusatkan kembali perhatian Anda sepenuhnya pada apa yang saat ini sedang menjadi kesibukan Anda. Nikmati apa saja yang saat ini sedang Anda lakukan. Tetaplah jaga keyakinan yang kuat di dalam hati bahwa Tuhan menyayangi Anda dan bahwasegala sesuatunya akan berjalan dengan baik sesuai dengan yang Anda inginkan atau dengan yang lebih baik lagi sesuai kehendak-Nya ..
5. BAHAGIA
“ Rasa bahagia adalah asap dari hati yang terbakar cinta “
Bunda Teresa
Bagi saya sukses adalah kemampuan untuk bias merasakan pikiran akhir yang membahagiakan. Bukan pikiran akhir yang mencemaskan.
Pada dasarnya yang didambakan oleh setiap manusia adalah tercapainya kebahagiaan. Tetapi belum banyak yang memahami bahwa kebahagiaan hati juga alat utama kesuksesan kita. Dengan kata lain perasaan bahagia adalah penyebab utama, buka akibat dari keberhasilan kita. Dan hal itu pula yang dijumpai oleh mereka yang memilih untuk menempuh jalan ikhlas. Yaitu, kemampuan menikmati seluruh ikhtiar hidup dengan penuh rasa syukur, sabar, yakin, dan tenang itulah yang disebut BAHAGIA.
Saat itu ibarat pilot yang terbang dengan fasilitas auto pilot, kita bias duduk dengan nyaman dan menikmati kemana hidup akanmembawa kita terbang,
to be continued ..........................................................................................